Ke jalan mana aku harus melangkah?
Dalam setiap detik, kaki ini harus melangkah. Sedang ke arah mana yang di tuju itu yang membuat pusing. kadang kita di buat bingung dengan pilihan hidup yang ada sekarang ini. Sama persisnya di tempat kerja. Yes-man cenderung akan mudah meniti karier dan apa yang di maui cepet tercapai, gak peduli pake sistem gaya katak. tangan berusaha nyingkirin yang ada di depan kita, sedangka kaki nendang siapa saja yang pantas untuk di tendang.
Nah sekarang hati nurani yang harus di ajak bicara.
Saat ini orang yang dipercaya boss bukan bersikap amanah, tetapi menerjemahkan instruksi boss dengan versi mereka sendiri, dan mereka menuntut pembenaran atas apa yang dilakukan. Selain kurangnya komitmen, dan selalu berubah pendiriannya si boss, akan membuat organisasi menjadi ladang subur membuat fitnah, trik dan intrik akan menjadi subur, ABS ya Asal Babe Seneng.
sekarang tetuin langkah , kemana yang harus di ambil, menurut nurani ato nafsu.
Terserah, hidup adalah pilihan
Yang pasti saya hanya melangkah di jalan yang benar sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh ALLah SWT.
Selasa, 27 Januari 2009
Rabu, 21 Januari 2009
ELEGI RINDU
Sejumput kenangan yang mulai rapuh
terbayang samar dikelopak keriput
Sinar lembayung yang perlahan memudar
Merasuk di pelupuk yang mulai rabun
Keriput usia membalut raga
cahaya perak penghias mustika
segores senyum terkembang
secercah cahaya mata rabun
Desah nafas memburu dimakan masa
tongkat penyangga yang selalu setia
Semangat yang terus membara
Tak kenal usia mulai renta
Hari ini
Aku merasakan kerinduan
pada wajah keriput renta
pada cahaya keperakan uban
pada helaian hangat tangan tua
pada nyanyian indah bibir senja
pada nasehat penghantar tidur malam
pada langkah gemetar
Hari ini
Aku merasakan kerinduan
Pada lelaki tua yang selalu menunggu
anak dan cucu
hadir
bercanda
bercerita
berpetuah
Hari ini setahun yang lalu
Kau selesaikan tugas mulia
Mengasuh kami
Membimbing kami
Mendidik kami
Membesarkan kami
Menjaga kami
Membekali kami
Hari ini setahu yang lalu
Engkau menghadap kembali
ke Illahi Rabbi
Hari ini setahun yang lalu
Engkau pergi
meninggalkan kami
yang belum sempat
membalas jasamu
belum sempat kami
membalas budi baikmu
Selamat jalan Ayah
Selamat bertemu kembali dengan Rabb
Hanya do'a kami
yang bisa menghantar
yang bisa menyertai
dalam menghadap Illahi Rabbi
Rabbighfirli waliwalidaiya
warhamhuma kama
Rabbayani Saghiraa
Selamat Jalan Ayah
Hanya Surga yang pantas
untuk-MU
Agung WS
22 Januari 2009
terbayang samar dikelopak keriput
Sinar lembayung yang perlahan memudar
Merasuk di pelupuk yang mulai rabun
Keriput usia membalut raga
cahaya perak penghias mustika
segores senyum terkembang
secercah cahaya mata rabun
Desah nafas memburu dimakan masa
tongkat penyangga yang selalu setia
Semangat yang terus membara
Tak kenal usia mulai renta
Hari ini
Aku merasakan kerinduan
pada wajah keriput renta
pada cahaya keperakan uban
pada helaian hangat tangan tua
pada nyanyian indah bibir senja
pada nasehat penghantar tidur malam
pada langkah gemetar
Hari ini
Aku merasakan kerinduan
Pada lelaki tua yang selalu menunggu
anak dan cucu
hadir
bercanda
bercerita
berpetuah
Hari ini setahun yang lalu
Kau selesaikan tugas mulia
Mengasuh kami
Membimbing kami
Mendidik kami
Membesarkan kami
Menjaga kami
Membekali kami
Hari ini setahu yang lalu
Engkau menghadap kembali
ke Illahi Rabbi
Hari ini setahun yang lalu
Engkau pergi
meninggalkan kami
yang belum sempat
membalas jasamu
belum sempat kami
membalas budi baikmu
Selamat jalan Ayah
Selamat bertemu kembali dengan Rabb
Hanya do'a kami
yang bisa menghantar
yang bisa menyertai
dalam menghadap Illahi Rabbi
Rabbighfirli waliwalidaiya
warhamhuma kama
Rabbayani Saghiraa
Selamat Jalan Ayah
Hanya Surga yang pantas
untuk-MU
Agung WS
22 Januari 2009
Selasa, 20 Januari 2009
Nasib
Bener nasib kalo sudah begini. Ada saja masalah yang harus tak hadapi smentara ini bener2 bukan kesalahanku. Ditikam dari belakang mungkin ini penggambaran yang tepat. AKu berusaha menolong orang yang sebenarnya gak punya kemampuan untuk mimpin proyek, dan benar proyek jalan, secara kerjaan OK, no problem, tapi penyimpangan dan keuangan mulai terjadi. Teguran pertama OK, kedua lewat, dan sekarang puncaknya. Ratusan juta di telan gitu aja, dan yang menyakitkan katanya uang saya yang ngabisin. Na'idzubillah, aku masih orang yang beragama. Aku tahu benar thd dosa, dan aku gak akan ngasih anak istriku uang gak bener kaya gitu, apalagi ngembat. Naudzubillah.
Saya juga gak ngeh, ato karena merasa terimpit, keselamatanku terasa terancam, ato ini cuman perasaanku. Entahlah
Saya harap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi. Kapok aku coba mengangkat orang tapi malah aku sendiri yang tertikam, ato ini bukan manusia, jelmaan jin ifrit.
Astaghfirullah, aku Mohon Ampun kepada-Mu ya Alllah.
Saya juga gak ngeh, ato karena merasa terimpit, keselamatanku terasa terancam, ato ini cuman perasaanku. Entahlah
Saya harap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi. Kapok aku coba mengangkat orang tapi malah aku sendiri yang tertikam, ato ini bukan manusia, jelmaan jin ifrit.
Astaghfirullah, aku Mohon Ampun kepada-Mu ya Alllah.
Dingin, senyap, Banjir lagi...
Sepi dalam kurun beberapa hari, tanpa sedikitpun informasi dari segenap anggota milist
Apa ini yang dinamakan mati suri
Ah, entahlah
Yang pasti milist ini sepertinya gak ada kehidupan
Ato, semua pada wait and see
Ah, embuhlah…
Semalam hujan deras
Adhem, dingin………..
Was-was
Dan benar…..
Pagi buta Jakarta terendam lagi
Semua ngungsi
Tapi kemana lagi
Yah, kembali jadi saingan burung merpati
Di atap rumah yang terus basah keguyur hujan
Berteduhkan selembar jas ujan kumal dan bolong
Yapi gak apalah
Yang penting gak kerendem
Tapi keguyur
Sama aja yah
Basah
Dan basah
Malam ini genting rumah berpenghuni lagi
Setelah sekian lama ditinggal
Tapi itu bukan rumahku
Rumah orang lain
Yang jauh disana
Walo aku tetap was-was
Jangan lagi air merendamrumahku lagi
Kapok
Tobat
Gak lagi-lagi ah
Tapi ini salah siapa?
Aku gak pernah nebang pohon kok
Aku gak pernah buang sampah sembarangan
Truss………….????????
--Agung WS 90ers--
Apa ini yang dinamakan mati suri
Ah, entahlah
Yang pasti milist ini sepertinya gak ada kehidupan
Ato, semua pada wait and see
Ah, embuhlah…
Semalam hujan deras
Adhem, dingin………..
Was-was
Dan benar…..
Pagi buta Jakarta terendam lagi
Semua ngungsi
Tapi kemana lagi
Yah, kembali jadi saingan burung merpati
Di atap rumah yang terus basah keguyur hujan
Berteduhkan selembar jas ujan kumal dan bolong
Yapi gak apalah
Yang penting gak kerendem
Tapi keguyur
Sama aja yah
Basah
Dan basah
Malam ini genting rumah berpenghuni lagi
Setelah sekian lama ditinggal
Tapi itu bukan rumahku
Rumah orang lain
Yang jauh disana
Walo aku tetap was-was
Jangan lagi air merendamrumahku lagi
Kapok
Tobat
Gak lagi-lagi ah
Tapi ini salah siapa?
Aku gak pernah nebang pohon kok
Aku gak pernah buang sampah sembarangan
Truss………….????????
--Agung WS 90ers--
Langganan:
Postingan (Atom)