Suara Adzan subuh saka Langgar pojok kampung lamat-lamat ngebaki kahanan ing esuk iku. Mbok Wage wiwit jam 3 sak durunge subuh wis tangi nyiapne dagangan kang arep di gawa menyang pasar Legi. Udan isih ngricih nambahe kekes. Oncor wis siap, payung kang wis ora utuh maneh wis dicekel Mbok Wage karo mulai nggendong dagangan.
"Le, Sudar.. simbok menyang pasar dhisik yo, sarapan wis nek meja" Pamite Mbok Wage menyaang anake lanag sing isih umur 7 tahun. Ora krasa luhe Mbok Wage netes, kelingan marang swargi ojone kang wis sawetara suwe ninggalake dheweke karo anake Sudar.
"Iyo Mbok, ati-ati", jawabe cekak
Selasa, 21 Desember 2010
Senin, 09 Agustus 2010
KHUTBAH RASULULLAH MENYAMBUT RAMADHAN
share dari kisah inspiratif :
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.
Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.
Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayanglah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu.Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihinilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihini manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya,Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, "Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian". Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.
Wahai manusia! Barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqiim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari Kiamat.
Barangsiapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barangsiapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.
Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu mereka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.
Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini". Rasul yang mulia menjawab: "Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt."
(Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A)
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Wahai manusia! sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.
Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.
Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari Kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orangtuamu. Sayanglah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu.Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihinilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihini manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya,Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika mereka bermunajat kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, "Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian". Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.
Wahai manusia! Barangsiapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqiim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barangsiapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari Kiamat.
Barangsiapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barangsiapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barangsiapa yang memutuskan silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.
Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu mereka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabb-mu agar tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.
Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini". Rasul yang mulia menjawab: "Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt."
(Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A)
Jumat, 30 Juli 2010
4 GOLONGAN LELAKI YANG DITARIK WANITA KE NERAKA
Dari Kisah Inspiratif :
======================
GOL.PERTAMA : AYAHNYA
Apabila seseorang yang bergelar AYAH tidak memperdulikan anak anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberi segala keperluan agama seperti mengajar shalat, mengaji dan sebagainya, dia membiarkan anak anak perempuannya tidak menutup aurat. Seorang AYAH tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia saja, maka ia akan ditarik oleh anaknya ke neraka.
GOL.KEDUA : SUAMINYA
Apabila seorang SUAMI tidak memperdulikan tindak tanduk istrinya, bergaul bebas di tempat kerja, berhias diri bukan untuk SUAMI tapi untuk pandangan kaum laki laki yang bukan mahram, apabila SUAMI mendiamkan diri, walaupun dia seorang Alim (shalat tidak ditangguh, puasa tidak ditinggal) maka ia akan ditarik oleh istrinya ke neraka.
GOL.KETIGA : ABANG-ABANGNYA
Apabila Ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga maruah wanita jatuh pada ABANG ABANG-NYA. jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja sementara Adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran islam, maka tunggulah tarikan Adiknya di akhirat ke neraka.
GOL.KEEMPAT : ANAK LELAKINYA
Apabila seorang ANAK LELAKI tidak menasehati Ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, maka ANAK itu akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak, nantikan tarikan Ibunya.
Betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia bahkan di akhirat, tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar AYAH, SUAMI, ABANG, ANAK LELAKI, lebih baiknya memainkan peranan yang sebenarnya.
Firman Allah SWT dalam surat Al Maidah : 34 :" Lelaki itu pemimpin Wanita "
Wahai Wanita, kasihanilah AYAHMU, SUAMIMU, ABANG ABANGMU, serta ANAK LELAKIMU. Kasihanilah dirimu sendiri dengan menjalankan perintah Allah SWT....intinya Saling menjaga.
Wallahu a'lam
---------------
======================
GOL.PERTAMA : AYAHNYA
Apabila seseorang yang bergelar AYAH tidak memperdulikan anak anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberi segala keperluan agama seperti mengajar shalat, mengaji dan sebagainya, dia membiarkan anak anak perempuannya tidak menutup aurat. Seorang AYAH tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia saja, maka ia akan ditarik oleh anaknya ke neraka.
GOL.KEDUA : SUAMINYA
Apabila seorang SUAMI tidak memperdulikan tindak tanduk istrinya, bergaul bebas di tempat kerja, berhias diri bukan untuk SUAMI tapi untuk pandangan kaum laki laki yang bukan mahram, apabila SUAMI mendiamkan diri, walaupun dia seorang Alim (shalat tidak ditangguh, puasa tidak ditinggal) maka ia akan ditarik oleh istrinya ke neraka.
GOL.KETIGA : ABANG-ABANGNYA
Apabila Ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga maruah wanita jatuh pada ABANG ABANG-NYA. jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja sementara Adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran islam, maka tunggulah tarikan Adiknya di akhirat ke neraka.
GOL.KEEMPAT : ANAK LELAKINYA
Apabila seorang ANAK LELAKI tidak menasehati Ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, maka ANAK itu akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak, nantikan tarikan Ibunya.
Betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia bahkan di akhirat, tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar AYAH, SUAMI, ABANG, ANAK LELAKI, lebih baiknya memainkan peranan yang sebenarnya.
Firman Allah SWT dalam surat Al Maidah : 34 :" Lelaki itu pemimpin Wanita "
Wahai Wanita, kasihanilah AYAHMU, SUAMIMU, ABANG ABANGMU, serta ANAK LELAKIMU. Kasihanilah dirimu sendiri dengan menjalankan perintah Allah SWT....intinya Saling menjaga.
Wallahu a'lam
---------------
Senin, 26 Juli 2010
DIALOG IBLIS DENGAN ROSULULLAH SAW
Dari renungan kisah inspiratif :
=================================
Iblis Terpaksa bertamu kepada Rasulullah SAW
dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. “
Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?“
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.“
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah“
Nabi menahannya:”Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.“
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,…. . salam untukmu para hadirin…“
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?“
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.“
“Siapa yang memaksamu?“
“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.“ oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.“
OrangYang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: ” Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?“
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”“lalu siapa lagi?“
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?“
“Orangyang selalu bersuci.“
“Siapa lagi?“
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.“
“apa tanda kesabarannya?“
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.“
“Selanjutnya apa?“
“Orang kaya yang bersyukur.“
“apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?“
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.“
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.“
“Usman bin Affan?“
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?“
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?“
“aku merasa panas dingin dan gemetar.“
“Kenapa?“
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.“
“Jika seorang umatku berpuasa?“
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?“
“Aku seperti orang gila.“
“Jika ia membaca al-Quran?“
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.“
“Jika ia bersedekah?“
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“mengapa bisa begitu?“
“sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.“
“apa yang dapat mematahkan pinggangmu?“
“suara kuda perang di jalan Allah.“
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?“
“taubat orang yang bertaubat.“
“apa yang dapat membakar hatimu?“
“istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“sedekah yang diam – diam.“
“Apa yang dapat menusuk matamu?“
“Shalat fajar.“
“Apa yang dapat memukul kepalamu?“
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?“
“Majelis para ulama.“
“bagaimana cara makanmu?“
“dengan tangan kiri dan jariku.“
“dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?“
“di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman IblisNabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?“
“Pemakan riba.“
“Siapa sahabatmu?“
“Pezina.“
“Siapa teman tidurmu?“
“Pemabuk..”
“Siapa tamumu?“
“Pencuri.“
“Siapa utusanmu?“
“Tukang sihir.“
“Apa yang membuatmu gembira?“
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?“
“Orangyang meninggalkan shalat jumaat“
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?“
“orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.“
Iblis segera menimpali:” tidak, tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir..
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.“
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak – anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang – orang tua, sebagian untuk menggangu wanita – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
mereka, anak – anakku seleu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya..Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?“
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam“
“apa saja?”
“aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, “Orang – orang bros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :”mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh
Allah SWT” (QS Hud :118 – 119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata: “wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk – mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.“
=================================
Iblis Terpaksa bertamu kepada Rasulullah SAW
dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas:Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan membutuhkanku. “
Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang memanggil?“
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.“
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah“
Nabi menahannya:”Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.“
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,…. . salam untukmu para hadirin…“
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?“
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.“
“Siapa yang memaksamu?“
“Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.“ oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.“
OrangYang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: ” Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?“
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”“lalu siapa lagi?“
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?“
“Orangyang selalu bersuci.“
“Siapa lagi?“
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.“
“apa tanda kesabarannya?“
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.“
“Selanjutnya apa?“
“Orang kaya yang bersyukur.“
“apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?“
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.“
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.“
“Usman bin Affan?“
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?“
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?“
“aku merasa panas dingin dan gemetar.“
“Kenapa?“
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.“
“Jika seorang umatku berpuasa?“
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?“
“Aku seperti orang gila.“
“Jika ia membaca al-Quran?“
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.“
“Jika ia bersedekah?“
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“mengapa bisa begitu?“
“sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.“
“apa yang dapat mematahkan pinggangmu?“
“suara kuda perang di jalan Allah.“
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?“
“taubat orang yang bertaubat.“
“apa yang dapat membakar hatimu?“
“istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“sedekah yang diam – diam.“
“Apa yang dapat menusuk matamu?“
“Shalat fajar.“
“Apa yang dapat memukul kepalamu?“
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?“
“Majelis para ulama.“
“bagaimana cara makanmu?“
“dengan tangan kiri dan jariku.“
“dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?“
“di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman IblisNabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?“
“Pemakan riba.“
“Siapa sahabatmu?“
“Pezina.“
“Siapa teman tidurmu?“
“Pemabuk..”
“Siapa tamumu?“
“Pencuri.“
“Siapa utusanmu?“
“Tukang sihir.“
“Apa yang membuatmu gembira?“
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?“
“Orangyang meninggalkan shalat jumaat“
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?“
“orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.“
Iblis segera menimpali:” tidak, tidak… tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir..
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.“
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak – anaknya
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang – orang tua, sebagian untuk menggangu wanita – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
mereka, anak – anakku seleu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah(gosip) dan Namimah(Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya..Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ‘shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras. jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?“
10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam“
“apa saja?”
“aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, “Orang – orang bros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :”mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh
Allah SWT” (QS Hud :118 – 119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata: “wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin pendudk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk – mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.“
Senin, 07 Juni 2010
Cobaan Beruntun
Subhanallah, walkhamdulillahi walaillaha illallahu allahu akbar, lakhaula walakhuwata illabillah......
Innalillahu wa innailaih rojiun.... setiap yang bernyawa pasti akan mati dan hanya kepada Tuhannya akan kembali, tanggal 26 Mei 2010, ayah mertua yang juga kakek dari anak2 saya Bp. Didik Sukardi berpulang ke haribaan Illahi Rabbi. Waktu itu jam 13.45 aku terima telp dari rumah mengabarkan Bapak telah berpulang. Sejenak blank,..... dan kembali fokus apa yang harus aku lakukan. Telephone agen tiket langganan tanya tiket pulang ke Kediri, masih ada 50 seat, kucoba contact ponakan tapi gak bisa, sambil menunggu aku berbenah dan pamit ke direksi. Sambil pulang urusan finance selama jalan dan di Kediri kupersiapkan, dan saat itu aku baru mengabarkan ke istri yang juga Anak Kandung dari ALm. Bapak Didik Sukardi, dan alhamdulillah tidak ada isak tangis, artinya keikhlasan itulah yang aku harapkan.
Nyampe di rumah langsung menyiapkan apa yang seharusnya di bawa cukup untuk 3 hari, sambil mencari alternatif kendaraan untuk pulang, karena ternyata tiket KA, Pesawat dan Buspun ludes, karena bersamaan dengan long week end, dn akhirnya ku dapat rental mobil tetangga, dan berangkat full team jam 9 malam, dalam kondisi hujan. Bismillahirrohmanirrohim.... kami berangkat menuju Semarang.
Perjalanan terasa sangat lama, nggak taulah, selain yang nopir sudah agak berumur kondisi hujan tidak memungkinkan untuk jalan dengan kecepatan tinggi. Yah aku berfikir karena kami pingin segera nyampe rumah jadi perjalanan terasa lama. Sementara itu Jenazah sudah dikebumikan sore itu juga, artinya kami tidak harus terburu-buru.
Jam 7 pagi hari berikutnya, artinya tgl 27-6-2010 nyampe di Semarang, dan bawaan yang kami bawa langsung kami pindahkan ke Mobil yang sudah menunggu mulai jam 3 dini hari, sungguh kasihan sopir (Indra) dari Jepara. Tapi OKlah yang penting kami sudah berganti mobil dan segera meluncur ke Kediri... Tetap saja jalan terasa lelet banget, sarapan.... yah kami harus mengisi perut, kasihan anak-anak capek dan moga aja tidak kelaparan.Maafin ayah ya sayang...makannya jadi lambat deh. dan akhirnya kami makan, alhamdulillah Idang mau makan, Isma cuman dikit, semoga masih mau minum susu. Jalan terasa amatlah lambat, nggak tau kenapa, ang pasti jalanan padat banget. Sementara dari rumah Magetan dapat informasi bahwa Ibu dan sodara-sodara lain akan ke Kediri , yang pasti kepingin ketemu cucu dan kami. Jalan bener2 terasa merayap..... Solo...Sragen....ngawi..caruban...nganjuk sudah lewat, dan alhamdulillah jam 14.30 WIB kami nyampe rumah Kediri, kami bersalam-salaman dan ...... alhamdulillah ya Allah kami sudah nyampe Kediri dengan selamat.
Setelah beberapa saat istirahat ngobrol sama Ibu dan sodara yang lain, kami ke makam Bapak (Alm P. DIdik Sukardi). Allahumaghfilahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu..... Ya Allah ampunillah Bapak Kami, Lapangkanlah kuburnya, ringankan siksa kuburnya, tempatkanlah beliau di sisimu ya Allah dan tempatkan beliau di SurgaMu ya Rabb...
Rasa capek...lelah...ngantuk, sepertinya sudah tidak terasa lagi ato yang pas tidak saya rasakan.... Hari itu dilanjutkan dengan Selamatan 3 hari.....
Malamnya pingin segera tidur, tapi mata rasanya sulit merem, dan Ya Allah Isma badannya anget, segera dipijit oleh ibunya dgn Minyak San Hong.... dan akhirnya pagi menyapa......
Siang tidak ada perubahan apapun dari Isma, ewel juga nggak, main seperti biasa, makan emang agak sedikit susah tapi masih mending ada yang masuk, tapi jajan gak mau berhenti...dan permen itu terus. Idang nggak ada masalah, main sapa Pak Puhnya. Dan sore menjelang, pengajian rutin sampai tujuh hari berlanjut, yang pasti capek tidak saya rasakan, ngantukpun rasanya enggan menghampiri aku. Malam itu Isma kembali anget badannya..... rewel..... dan semalaman hampir tidak bisa tidur. Kenapa sayang... jangan sakit yaaaa
Ini berlangusng selama tiga hari sampai kami mau balik ke Jakarta.
Dan sebelum itu kami berembug bersama keluarga tentang Bu Naroh istri muda Bapak , agar mau tinggal di rumah minimal sampai 40 hari, dengan pertimbangan teman-teman Bapak itu banyak sekali, yang mungkin baru mendengar kepergian Bapak. Dia mengiyakan saja saat rembugan tersebut, juga tentang peralatan pijat Bapak kami minta dibagi satu persatu karena paling tidak kami kan anak tukang pijit masak tidak punya tinggalan apapun, termasuk tawaran untuk ngambil baji Bapak, itu masih saya tunda karena rasanya tidak sopan, belum genap tujuh hari kok minta baju untuk kenangan. sampai sejauh itu tidak ada gejala aneh dari Istri Muda Bapak hingga kami berangkat menuju Jakarta.
Dalam perjalanan Isma badannya kembali anget, obat penurun panas rutin kami berikan tiap 6 jam, tapi panas kembali setelah beberapa jam diminum, dan sama sekali gak mau makan ato minum susu, cuma makan di Solotigo mau makan ikan sedikit. Semoga aja tidak apa-apa.
Dan alhamdulillah nyampe rumah di Bekasi dengan selamat, dan Isma kelihatan capek....dipijitin oleh Ibu-nya....
Selang beberapa hari kami harus ke dokter karena kami takut dehidrasi karena nggak mau makan dan minum, yaa itu hari Rabu.... Konsul ke Dokter Bukit disuruh langsung ke Poli untuk mendapat surat pengantar untuk langsung rawat inap. dan hari itu Isma langsung di rawat untuk beberapa hari. Bingung itu pasti....sementara kerjaan sudah beberapa hari saya tinggal pastinya sudah numpuk dan harus selesai tapi Usma tidak bisa ditinggalkan, dan akhirnya dengan eberpa pertimbangan kami minta Tolong ke Budhe Idang (Mbak Rul) untuk menenmani beberapa hari di RS. Dan BudheLuli datang bersama Budhe Kupang.... dan tinggal di Rumah sakit selama 2 hari.... capek..lelah ngantuk.... Suntikan antibiotik dan penambah nafsu makan diberikan..... karena hari pertama untuk nangis aja sepertinya Isma sudah capek..... Ya Allah lindungi anak kami, berikan kesembuhan Ya Allah......
5 hari Isma di rawat dan akhirnya pulang, legaaaaaaa bisa tidur di rumah, smentara Mbak rul dan Budhe tinggal dirumah selama satu minggu sampai kondisi Isma bener2 pulih.
Sembuh ya Sayang, jangan sakit lagi, maem yang banyak, minum yang banyak jangan lupa obatnya............
Belum lagi bisa selonjor Istri Muda Bapak bikin ulah, dia mau pergi dari rumah dengan alasan yang macam-macam, yang katanya diusir sama Mas No kek, yang duitnya di Minta sama Mas No kek......banyak cingconglah.... Mau pergi pergi aja gak usah banyak mulut. Itukan yang kau mau...!!!
dan satu truk memuat barang-barang dari rumah ... bawa aja kami gak membutuhkannya.
Innalillahu wa innailaih rojiun.... setiap yang bernyawa pasti akan mati dan hanya kepada Tuhannya akan kembali, tanggal 26 Mei 2010, ayah mertua yang juga kakek dari anak2 saya Bp. Didik Sukardi berpulang ke haribaan Illahi Rabbi. Waktu itu jam 13.45 aku terima telp dari rumah mengabarkan Bapak telah berpulang. Sejenak blank,..... dan kembali fokus apa yang harus aku lakukan. Telephone agen tiket langganan tanya tiket pulang ke Kediri, masih ada 50 seat, kucoba contact ponakan tapi gak bisa, sambil menunggu aku berbenah dan pamit ke direksi. Sambil pulang urusan finance selama jalan dan di Kediri kupersiapkan, dan saat itu aku baru mengabarkan ke istri yang juga Anak Kandung dari ALm. Bapak Didik Sukardi, dan alhamdulillah tidak ada isak tangis, artinya keikhlasan itulah yang aku harapkan.
Nyampe di rumah langsung menyiapkan apa yang seharusnya di bawa cukup untuk 3 hari, sambil mencari alternatif kendaraan untuk pulang, karena ternyata tiket KA, Pesawat dan Buspun ludes, karena bersamaan dengan long week end, dn akhirnya ku dapat rental mobil tetangga, dan berangkat full team jam 9 malam, dalam kondisi hujan. Bismillahirrohmanirrohim.... kami berangkat menuju Semarang.
Perjalanan terasa sangat lama, nggak taulah, selain yang nopir sudah agak berumur kondisi hujan tidak memungkinkan untuk jalan dengan kecepatan tinggi. Yah aku berfikir karena kami pingin segera nyampe rumah jadi perjalanan terasa lama. Sementara itu Jenazah sudah dikebumikan sore itu juga, artinya kami tidak harus terburu-buru.
Jam 7 pagi hari berikutnya, artinya tgl 27-6-2010 nyampe di Semarang, dan bawaan yang kami bawa langsung kami pindahkan ke Mobil yang sudah menunggu mulai jam 3 dini hari, sungguh kasihan sopir (Indra) dari Jepara. Tapi OKlah yang penting kami sudah berganti mobil dan segera meluncur ke Kediri... Tetap saja jalan terasa lelet banget, sarapan.... yah kami harus mengisi perut, kasihan anak-anak capek dan moga aja tidak kelaparan.Maafin ayah ya sayang...makannya jadi lambat deh. dan akhirnya kami makan, alhamdulillah Idang mau makan, Isma cuman dikit, semoga masih mau minum susu. Jalan terasa amatlah lambat, nggak tau kenapa, ang pasti jalanan padat banget. Sementara dari rumah Magetan dapat informasi bahwa Ibu dan sodara-sodara lain akan ke Kediri , yang pasti kepingin ketemu cucu dan kami. Jalan bener2 terasa merayap..... Solo...Sragen....ngawi..caruban...nganjuk sudah lewat, dan alhamdulillah jam 14.30 WIB kami nyampe rumah Kediri, kami bersalam-salaman dan ...... alhamdulillah ya Allah kami sudah nyampe Kediri dengan selamat.
Setelah beberapa saat istirahat ngobrol sama Ibu dan sodara yang lain, kami ke makam Bapak (Alm P. DIdik Sukardi). Allahumaghfilahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu..... Ya Allah ampunillah Bapak Kami, Lapangkanlah kuburnya, ringankan siksa kuburnya, tempatkanlah beliau di sisimu ya Allah dan tempatkan beliau di SurgaMu ya Rabb...
Rasa capek...lelah...ngantuk, sepertinya sudah tidak terasa lagi ato yang pas tidak saya rasakan.... Hari itu dilanjutkan dengan Selamatan 3 hari.....
Malamnya pingin segera tidur, tapi mata rasanya sulit merem, dan Ya Allah Isma badannya anget, segera dipijit oleh ibunya dgn Minyak San Hong.... dan akhirnya pagi menyapa......
Siang tidak ada perubahan apapun dari Isma, ewel juga nggak, main seperti biasa, makan emang agak sedikit susah tapi masih mending ada yang masuk, tapi jajan gak mau berhenti...dan permen itu terus. Idang nggak ada masalah, main sapa Pak Puhnya. Dan sore menjelang, pengajian rutin sampai tujuh hari berlanjut, yang pasti capek tidak saya rasakan, ngantukpun rasanya enggan menghampiri aku. Malam itu Isma kembali anget badannya..... rewel..... dan semalaman hampir tidak bisa tidur. Kenapa sayang... jangan sakit yaaaa
Ini berlangusng selama tiga hari sampai kami mau balik ke Jakarta.
Dan sebelum itu kami berembug bersama keluarga tentang Bu Naroh istri muda Bapak , agar mau tinggal di rumah minimal sampai 40 hari, dengan pertimbangan teman-teman Bapak itu banyak sekali, yang mungkin baru mendengar kepergian Bapak. Dia mengiyakan saja saat rembugan tersebut, juga tentang peralatan pijat Bapak kami minta dibagi satu persatu karena paling tidak kami kan anak tukang pijit masak tidak punya tinggalan apapun, termasuk tawaran untuk ngambil baji Bapak, itu masih saya tunda karena rasanya tidak sopan, belum genap tujuh hari kok minta baju untuk kenangan. sampai sejauh itu tidak ada gejala aneh dari Istri Muda Bapak hingga kami berangkat menuju Jakarta.
Dalam perjalanan Isma badannya kembali anget, obat penurun panas rutin kami berikan tiap 6 jam, tapi panas kembali setelah beberapa jam diminum, dan sama sekali gak mau makan ato minum susu, cuma makan di Solotigo mau makan ikan sedikit. Semoga aja tidak apa-apa.
Dan alhamdulillah nyampe rumah di Bekasi dengan selamat, dan Isma kelihatan capek....dipijitin oleh Ibu-nya....
Selang beberapa hari kami harus ke dokter karena kami takut dehidrasi karena nggak mau makan dan minum, yaa itu hari Rabu.... Konsul ke Dokter Bukit disuruh langsung ke Poli untuk mendapat surat pengantar untuk langsung rawat inap. dan hari itu Isma langsung di rawat untuk beberapa hari. Bingung itu pasti....sementara kerjaan sudah beberapa hari saya tinggal pastinya sudah numpuk dan harus selesai tapi Usma tidak bisa ditinggalkan, dan akhirnya dengan eberpa pertimbangan kami minta Tolong ke Budhe Idang (Mbak Rul) untuk menenmani beberapa hari di RS. Dan BudheLuli datang bersama Budhe Kupang.... dan tinggal di Rumah sakit selama 2 hari.... capek..lelah ngantuk.... Suntikan antibiotik dan penambah nafsu makan diberikan..... karena hari pertama untuk nangis aja sepertinya Isma sudah capek..... Ya Allah lindungi anak kami, berikan kesembuhan Ya Allah......
5 hari Isma di rawat dan akhirnya pulang, legaaaaaaa bisa tidur di rumah, smentara Mbak rul dan Budhe tinggal dirumah selama satu minggu sampai kondisi Isma bener2 pulih.
Sembuh ya Sayang, jangan sakit lagi, maem yang banyak, minum yang banyak jangan lupa obatnya............
Belum lagi bisa selonjor Istri Muda Bapak bikin ulah, dia mau pergi dari rumah dengan alasan yang macam-macam, yang katanya diusir sama Mas No kek, yang duitnya di Minta sama Mas No kek......banyak cingconglah.... Mau pergi pergi aja gak usah banyak mulut. Itukan yang kau mau...!!!
dan satu truk memuat barang-barang dari rumah ... bawa aja kami gak membutuhkannya.
Selasa, 20 April 2010
Gurit : Biyung....
Asta kang gemeter kepangan mangsa
Rikma kang pethak kebak pralambang gesang
Netra kang wis wiwit kurang trawaca
Biyung...
sih katresnan tansah sumandhang
tan bisa luntur kepangan jaman
donga pangarep ing putra
tansah lumuntur ka adhep Mring Pangeran
tanpa pangarep ing pamrih
Biyung....
Rikma kang pethak kebak pralambang gesang
Netra kang wis wiwit kurang trawaca
Biyung...
sih katresnan tansah sumandhang
tan bisa luntur kepangan jaman
donga pangarep ing putra
tansah lumuntur ka adhep Mring Pangeran
tanpa pangarep ing pamrih
Biyung....
Senin, 19 April 2010
Membila Noda yang Melekat di Hati
mengutip dari postingan facebook P. Djojok S.
=============================================
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Ilaahi anta maksuudi waridoka matluubi ’atinii mahabbataka wama’arifataka.”
Mari kita berimajinasi bahwa kamarau panjang telah datang, daun-daun tertunduk layu, kemudian jatuh berguguran di halaman. Kita berusaha menyapu, menyapu, lalu menyapu dengan sapu lidi yang panjangnya tak seukuran. Halaman bersih, namun tak lama daun-daun kembali berserakan.
Sama seperti kondisi tersebut, pada hati manusia pun debu tak henti-hentinya datang beterbangan, lalu melekat menjadi kotoran, noda, yang akhirnya bertumpuk menjadi mengerat menjadi dosa. Setiap saat terus melekat silih berganti mesti sering dibersihkan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh lalai, tidak boleh lengah memegang serbet keyakinan dan keimanan untuk membersihkannya. Membersihkan noda-noda yang menempel di hati manusia akan lebih sulit dibandingkan dengan menyapu daun kering yang berjatuhan di halaman.
“Ki o tsukazu, me ni mo mie nedo, itsu to naku, hokori no tamaru, tamoto narikeri”. (5-7-5-7-7). Puisi Jepang (haiku) ini saya temukan dalam sebuah buku bacaan bahasa Jepang. Maknanya sangat sesuat dengan tema tulusan di tas. Oleh karena itu saya coba untuk mengutipnya. Puisi tersebut mengisyaratkan bahwa manusia tanpa disadarinya, tanpa diketahuinya, setiap saat hatinya akan menjadi kotor oleh debu kehidupan dunia. “Apa sebenarnya yang mengotori hati manusia?”
Sudah tentu sama halnya dengan yang membuat kotor “cermin jernih” yang pertama kali diperoleh manusia Tuhannya, yang membuat kotor hati manusia adalah “keinginan”, “keakuan”, “keegoan”, “gairah yang berlebihan”, “lalai terhadap perintah-Ny”, dan masih banyak lagi. Kalau kotoran di halaman hanya disebabkan daun yang berguguran, tetapi kotoran di hati disebabkan oleh banyak hal terutama perbuatan yang menyimpang dari perintah-Nya.
Harus disadari, hati juga punya kebiasaan yang sulit diubah. Kalau kita bukan orang yang cerdik, jangan berharap mita mampu membersihkan debu yang bertumpuk di hati kita, karena hati pada hakekatnya sangat suka menyedot debu-debu agar melekat pada dirinya. Oleh sebab itulah, untuk mencegah debu tidak mudah melekat di hati, kita harus senantiasa mendekatkan diri pada cahaya Ilahi yang terpancar dari “cermin jernih“ yang pertama kali kita terima.
“Hibi ni tsumoru kokoro no chiri akuta, arai nagashite, waga o tasukeyou”. Puisi Jepang (haiku) ini karya Ninomiya Sontoku yang sangat terkenal. Interprestasi saya adalah, “kalau kita selalu membersihkan kotoran yang melekat di hati, maka kita akan tertolong dari kehidupan yang fana ini. “Nafsu” merupakan musuh besar dalam kehidupan manusia. “Waga” dalam ”waga tasukeyo” bermakna “sejatinya diri manusia”, artinya sama dengan “masu kagami” (cermin yang jernih). Manusia harus berkorban dalam hidupnya untuk membersihkan kotoran-kotoran yang bertimbun di hatinya.
Sejak kita lahir orang tua kita sudah beruhasa sekuat tenaga dan pikirannya memberi bimbingan, mendidik, dan berdo’a agar kita mampu mengibaskan debu-debu yang datang melekat pada hati kita. Akan tetapi, “keinginan”, “ego”, “kesombongan” diri kita yang dibawa oleh “reikon” atau saya sebut saja “syaitan” yang maha licik, telah meluluhlantakkan fondasi yang ditanamkan orang tua kita. Orang tua kita dalam do’anya kadang menangis menyesali pengharapannya yang gagal menjadikan kita anak yang saleh. “Audzubilahhimindzalik”, jangan sampai kita menjadi anak yang membuat orang tua kita menagis karena ulah dan prilaku kita.
Bahagianlah orang tua kita dengan menjadi anak yang saleh karena sesungguhnya Allah telah berfirman, “Dan, sesungguhnya telah kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwa bumi ini dipusakai hamba-hambak-Ku yang saleh.” (QS. Al-Anbiyaa’:105)
Semoga kita tergolong orang-orang yang soleh yang mampu membahagiakan ke-dua orang tua kita, keluarga kita, sesama manusia di muka bumi ini. “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, dengan kemulyaan-mu dan kerendahan kami, dengan kekuatan-mu dan kelemahan kami, dengan kekayaan-Mu dan kemiskinan kami, agar Engkau mau berbelas kasih kepada kami, bersihkanlah hati kami dari keraguan terhadap segla kekuasaan-Mu. Amiin
=============================================
“Bismillaahirrohmaanirrohiim. Ilaahi anta maksuudi waridoka matluubi ’atinii mahabbataka wama’arifataka.”
Mari kita berimajinasi bahwa kamarau panjang telah datang, daun-daun tertunduk layu, kemudian jatuh berguguran di halaman. Kita berusaha menyapu, menyapu, lalu menyapu dengan sapu lidi yang panjangnya tak seukuran. Halaman bersih, namun tak lama daun-daun kembali berserakan.
Sama seperti kondisi tersebut, pada hati manusia pun debu tak henti-hentinya datang beterbangan, lalu melekat menjadi kotoran, noda, yang akhirnya bertumpuk menjadi mengerat menjadi dosa. Setiap saat terus melekat silih berganti mesti sering dibersihkan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh lalai, tidak boleh lengah memegang serbet keyakinan dan keimanan untuk membersihkannya. Membersihkan noda-noda yang menempel di hati manusia akan lebih sulit dibandingkan dengan menyapu daun kering yang berjatuhan di halaman.
“Ki o tsukazu, me ni mo mie nedo, itsu to naku, hokori no tamaru, tamoto narikeri”. (5-7-5-7-7). Puisi Jepang (haiku) ini saya temukan dalam sebuah buku bacaan bahasa Jepang. Maknanya sangat sesuat dengan tema tulusan di tas. Oleh karena itu saya coba untuk mengutipnya. Puisi tersebut mengisyaratkan bahwa manusia tanpa disadarinya, tanpa diketahuinya, setiap saat hatinya akan menjadi kotor oleh debu kehidupan dunia. “Apa sebenarnya yang mengotori hati manusia?”
Sudah tentu sama halnya dengan yang membuat kotor “cermin jernih” yang pertama kali diperoleh manusia Tuhannya, yang membuat kotor hati manusia adalah “keinginan”, “keakuan”, “keegoan”, “gairah yang berlebihan”, “lalai terhadap perintah-Ny”, dan masih banyak lagi. Kalau kotoran di halaman hanya disebabkan daun yang berguguran, tetapi kotoran di hati disebabkan oleh banyak hal terutama perbuatan yang menyimpang dari perintah-Nya.
Harus disadari, hati juga punya kebiasaan yang sulit diubah. Kalau kita bukan orang yang cerdik, jangan berharap mita mampu membersihkan debu yang bertumpuk di hati kita, karena hati pada hakekatnya sangat suka menyedot debu-debu agar melekat pada dirinya. Oleh sebab itulah, untuk mencegah debu tidak mudah melekat di hati, kita harus senantiasa mendekatkan diri pada cahaya Ilahi yang terpancar dari “cermin jernih“ yang pertama kali kita terima.
“Hibi ni tsumoru kokoro no chiri akuta, arai nagashite, waga o tasukeyou”. Puisi Jepang (haiku) ini karya Ninomiya Sontoku yang sangat terkenal. Interprestasi saya adalah, “kalau kita selalu membersihkan kotoran yang melekat di hati, maka kita akan tertolong dari kehidupan yang fana ini. “Nafsu” merupakan musuh besar dalam kehidupan manusia. “Waga” dalam ”waga tasukeyo” bermakna “sejatinya diri manusia”, artinya sama dengan “masu kagami” (cermin yang jernih). Manusia harus berkorban dalam hidupnya untuk membersihkan kotoran-kotoran yang bertimbun di hatinya.
Sejak kita lahir orang tua kita sudah beruhasa sekuat tenaga dan pikirannya memberi bimbingan, mendidik, dan berdo’a agar kita mampu mengibaskan debu-debu yang datang melekat pada hati kita. Akan tetapi, “keinginan”, “ego”, “kesombongan” diri kita yang dibawa oleh “reikon” atau saya sebut saja “syaitan” yang maha licik, telah meluluhlantakkan fondasi yang ditanamkan orang tua kita. Orang tua kita dalam do’anya kadang menangis menyesali pengharapannya yang gagal menjadikan kita anak yang saleh. “Audzubilahhimindzalik”, jangan sampai kita menjadi anak yang membuat orang tua kita menagis karena ulah dan prilaku kita.
Bahagianlah orang tua kita dengan menjadi anak yang saleh karena sesungguhnya Allah telah berfirman, “Dan, sesungguhnya telah kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwa bumi ini dipusakai hamba-hambak-Ku yang saleh.” (QS. Al-Anbiyaa’:105)
Semoga kita tergolong orang-orang yang soleh yang mampu membahagiakan ke-dua orang tua kita, keluarga kita, sesama manusia di muka bumi ini. “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, dengan kemulyaan-mu dan kerendahan kami, dengan kekuatan-mu dan kelemahan kami, dengan kekayaan-Mu dan kemiskinan kami, agar Engkau mau berbelas kasih kepada kami, bersihkanlah hati kami dari keraguan terhadap segla kekuasaan-Mu. Amiin
Senin, 12 April 2010
Kata “Ibu” dan “Ayah” akan Membuat Manusia Selalu Menangis
(dicopy dari tulisan Bp. Djojok Suparjo, Dozen Prodi Bahasa Jepang Unesa)
_==========================================================_
Entah sudah beberapa kali saya mengikuti upcara prosesi pengukuhan Guru Besar di Universitas tempat saya bekerja, entah berapa kali pula saya menyaksikan para Guru Besar tak berdaya menahan tetesan air mata mereka di penghujung orasinya.
Pada umumnya di akhir pidato pengukuhan Guru Besar ada bagian untuk menyampaikan ucapan terimaksih kepada semua orang yang telah berjasa mengantarkan mereka memperoleh jabatan tertinggi dalam bidang akademik tersebut. Sekuat apapun hati, secerdas apappun intelegensi mereka, pada saat sampai pada ucapan terimakasih yang ditujukan kepada kedua orangtuanya, sejenak selalu berhenti berusaha bembendung genangan air mata yang mulai menetes di kedua bela pipinya. Betapa dahsyatnya kata “Ibu” dan “Ayah” . Tidak berlebihan kalau kata-kata tersebut mengandung makna yang sangat magis hingga membuat seseorang terenyuh bila mendengarnya.
Saya pernah mengikuti sebuah pelatihan penyeimbangan otak kiri dan otak kanan. Pelatihan tersebut dikemas begitu cantik sehingga peserta benar-benar masuk ke dalam suasana sugesti sang pelatih. Di penghujung pelatihan kami diminta membayangkan ke dua orang tua kami karena sang pelatih akan membacakan “surat wasiat” yang dititipkannya kepadanya dari orang tua kami. Dari mulai sampai akhir dibacakan surat wasiat tersebut saya tak mampu menahan deraian air mata yang meluap disela kelopak mata saya. Surat wasiat tersebut isinya kira-kira seperti berikut. Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda ketika membaca surat berikut ini. Tetapi coba Anda bayangkan, bagaimana kalau surat ini datang dari orang tua Anda sendiri.
Dear Anakku Tersayang
Anakku, surat ini Ibu dan Ayah tulis atas nama rindu yang besarnya hanya ALLAH yang tahu. Anakku sayang, menjadi ayah atau ibu itu sungguh indah dan mulia. Terlepas dari kecemasan Ayah dan Ibu ketika menanti kelahiranmu dulu yang masih dapat Ibu dan Ayah rasakan hingga kini. Bila Ibu dan Ayah kenang lagi kecemasan itu, terasa sangat indah karena didasari atas rasa cinta dan kasih sayang yang belum pernah Ibu dan Ayah rasakan sebelumnya.
Anakku, menjadi Ibu atau ayah itu sungguh mulia. Pernahkah engkau baca sejarah para nabi rosul Allah?. Di situ betapa banyak nasihat yang terbaik dicatat dari dialog antara orang tua dengan anak-anaknya. Meskipun demikian, ketahuilah nak, menjadi ibu atau ayah tidaklah mudah.
Ibu dan Ayah masih dapat mengenang masa-masa yang terlewat, antara desah ratap Ibu ketika berusaha melahirkanmu, dan kerinduan Ayah menanti kehadiranmu. Masih terbayang tubuh Ayah gemetar menyaksikan perjuangan Ibumu dalam proses melahirkanmu. Ibu dan kadang sebentar tertunduk layu dan sebentar tersenyum menatatap harapan atas keselamatanmu.
Kini, sepanjang masa keberadaanmu di sisi kami adalah salah satu masa terindah dan paling kami banggakan di depan siapapun, bahkan dihadapan ALLAH ketika ayah dan ibumu duduk tafakur dihadapan-Nya, hingga saat usia senja ini.
Anakku dambaan hati Ibu dan Ayah, masih terbayang dipelupuk mata Ibu dan Ayah saat engkau lahir dipangkuan ini. Kami cium dan kami timbang. Lalu engkau kami peluk erat-erat karena engkau kami anggap sebagai buah cinta kasih sayang antara Ibu dan Ayah. Engkau kami anggap sebagai bukti perekat jiwa Ibu dan Ayah yang tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.
Tapi seiring perkembangan waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata “TIDAK”!. Ibu dan Ayah terperangah, kata-kata itu betul-betul telah menggugah kesadaran ayah dan ibumu. Ayah mulai bertanya dalam hati, ”siapakah engkau sesungguhnya?”. Engkau ternyata bukan milik kami, Ibu dan Ayah nak. Engkau lahir, ternyata bukanlah semata karena cinta kasih Ibu dan Ayah. Engkau adalah milik ALLAH. Tak ada hak bagi kami menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata dan seharusnya hanya untuk ALLAH.
Anakku, hati Ibu dan Ayah terasa pedih, jiwa ini terasa terhempas ketika menyadari siapa sebenarnya kami dan siapa sebenarnya engkau. Dalam untaian waktu yang panjang, tat kala malam menjadi sunyi sepi, muncul penyesalan dalama hati atas kesalahan Ayah dan Ibu mu. Mengapa Ayah dan Ibu tidak mampu mendidik dan membahagiakan kamu Nak. Penyesalan itu keluar bersama deraian air mata di hadapan ALLAH.
Tapi walaupun begitu, Ibu dan Ayang senantiasa bersyukur, karena penyesalan itu membuat Ibu dan Ayah hidup lebih cerah dan lega. Dan kesadaran itu muncul Nak, satu-satunya upaya Ibu dan Ayah adalah berusaha mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu dengan melakukan segala sesuatu karena ALLAH, bukan karena Ibu dan Ayah.
Tugas Ibu dan Ayah bukanlah agar engkau dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai ALLAH. Inilah upaya terberat Ibu dan Nak, karena artinya Ibu dan Ayah harus terlebih dahulu memberi contoh kepadamu dekat dengan ALLAH. Keinginginan Ibu dan Ayah harus lebih dulu sesuai dengan keinginan ALLAH. Agar perjalananmu mendekati-Nya tak terlalu sulit dan sia-sia.
Kemudian, Ibu dan Ayanh masih ingat, ketika setapak demi setapak kau lankahkan kakimu. Ibu dan Ayah kadang tak mampu menghindarkan engkau dari kerikil tajam dan lumpur hitam perjalan ini. Ibu dan Ayah Cuma dapat mengenggam jemarimu dan merapatkan jiwa ini agar tidak terpisahkan.
Kini Ibu dan Ayah senantiasa berdo’a agar engkau dapat merasakan perjalanan rohaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh letih dalam sebuah perjalanan, Ibu dan Ayah telah berupaya sekuat tenaga menguatkanmu, karena hidup ini memang tidak boleh berhenti nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kata Ibu dan Ayah setiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.
Akhirnya Nak, kalau kelak ketika semua manusia dikumpulkan dihadapan-Nya dan kudapati jarak Ibu dan amat jauh dari-Nya (ALLAH), maka Ibu dan Ayah akan tulus ikhlas, karena itulah buah perilaku kami di dunia. Tetapi kalau boleh Ibu dan Ayah berharap, Ibu dan Ayah ingiiiiin sekali melihatmu dekat dengan ALLAH. Tentu Ibu dan Ayah bangga, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa Ibu dan Ayah kembalikan kepada pemilik-Nya.
Maafkan Ibu dan Ayahmu Nak
Dari Ibu dan Ayah yang senantiasa
merindukanmu.
Catatan;
(Saya tak kuasa menuliskan nya lagi)
_==========================================================_
Entah sudah beberapa kali saya mengikuti upcara prosesi pengukuhan Guru Besar di Universitas tempat saya bekerja, entah berapa kali pula saya menyaksikan para Guru Besar tak berdaya menahan tetesan air mata mereka di penghujung orasinya.
Pada umumnya di akhir pidato pengukuhan Guru Besar ada bagian untuk menyampaikan ucapan terimaksih kepada semua orang yang telah berjasa mengantarkan mereka memperoleh jabatan tertinggi dalam bidang akademik tersebut. Sekuat apapun hati, secerdas apappun intelegensi mereka, pada saat sampai pada ucapan terimakasih yang ditujukan kepada kedua orangtuanya, sejenak selalu berhenti berusaha bembendung genangan air mata yang mulai menetes di kedua bela pipinya. Betapa dahsyatnya kata “Ibu” dan “Ayah” . Tidak berlebihan kalau kata-kata tersebut mengandung makna yang sangat magis hingga membuat seseorang terenyuh bila mendengarnya.
Saya pernah mengikuti sebuah pelatihan penyeimbangan otak kiri dan otak kanan. Pelatihan tersebut dikemas begitu cantik sehingga peserta benar-benar masuk ke dalam suasana sugesti sang pelatih. Di penghujung pelatihan kami diminta membayangkan ke dua orang tua kami karena sang pelatih akan membacakan “surat wasiat” yang dititipkannya kepadanya dari orang tua kami. Dari mulai sampai akhir dibacakan surat wasiat tersebut saya tak mampu menahan deraian air mata yang meluap disela kelopak mata saya. Surat wasiat tersebut isinya kira-kira seperti berikut. Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda ketika membaca surat berikut ini. Tetapi coba Anda bayangkan, bagaimana kalau surat ini datang dari orang tua Anda sendiri.
Dear Anakku Tersayang
Anakku, surat ini Ibu dan Ayah tulis atas nama rindu yang besarnya hanya ALLAH yang tahu. Anakku sayang, menjadi ayah atau ibu itu sungguh indah dan mulia. Terlepas dari kecemasan Ayah dan Ibu ketika menanti kelahiranmu dulu yang masih dapat Ibu dan Ayah rasakan hingga kini. Bila Ibu dan Ayah kenang lagi kecemasan itu, terasa sangat indah karena didasari atas rasa cinta dan kasih sayang yang belum pernah Ibu dan Ayah rasakan sebelumnya.
Anakku, menjadi Ibu atau ayah itu sungguh mulia. Pernahkah engkau baca sejarah para nabi rosul Allah?. Di situ betapa banyak nasihat yang terbaik dicatat dari dialog antara orang tua dengan anak-anaknya. Meskipun demikian, ketahuilah nak, menjadi ibu atau ayah tidaklah mudah.
Ibu dan Ayah masih dapat mengenang masa-masa yang terlewat, antara desah ratap Ibu ketika berusaha melahirkanmu, dan kerinduan Ayah menanti kehadiranmu. Masih terbayang tubuh Ayah gemetar menyaksikan perjuangan Ibumu dalam proses melahirkanmu. Ibu dan kadang sebentar tertunduk layu dan sebentar tersenyum menatatap harapan atas keselamatanmu.
Kini, sepanjang masa keberadaanmu di sisi kami adalah salah satu masa terindah dan paling kami banggakan di depan siapapun, bahkan dihadapan ALLAH ketika ayah dan ibumu duduk tafakur dihadapan-Nya, hingga saat usia senja ini.
Anakku dambaan hati Ibu dan Ayah, masih terbayang dipelupuk mata Ibu dan Ayah saat engkau lahir dipangkuan ini. Kami cium dan kami timbang. Lalu engkau kami peluk erat-erat karena engkau kami anggap sebagai buah cinta kasih sayang antara Ibu dan Ayah. Engkau kami anggap sebagai bukti perekat jiwa Ibu dan Ayah yang tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.
Tapi seiring perkembangan waktu, ketika engkau suatu kali telah mampu berkata “TIDAK”!. Ibu dan Ayah terperangah, kata-kata itu betul-betul telah menggugah kesadaran ayah dan ibumu. Ayah mulai bertanya dalam hati, ”siapakah engkau sesungguhnya?”. Engkau ternyata bukan milik kami, Ibu dan Ayah nak. Engkau lahir, ternyata bukanlah semata karena cinta kasih Ibu dan Ayah. Engkau adalah milik ALLAH. Tak ada hak bagi kami menuntut pengabdian darimu. Karena pengabdianmu semata-mata dan seharusnya hanya untuk ALLAH.
Anakku, hati Ibu dan Ayah terasa pedih, jiwa ini terasa terhempas ketika menyadari siapa sebenarnya kami dan siapa sebenarnya engkau. Dalam untaian waktu yang panjang, tat kala malam menjadi sunyi sepi, muncul penyesalan dalama hati atas kesalahan Ayah dan Ibu mu. Mengapa Ayah dan Ibu tidak mampu mendidik dan membahagiakan kamu Nak. Penyesalan itu keluar bersama deraian air mata di hadapan ALLAH.
Tapi walaupun begitu, Ibu dan Ayang senantiasa bersyukur, karena penyesalan itu membuat Ibu dan Ayah hidup lebih cerah dan lega. Dan kesadaran itu muncul Nak, satu-satunya upaya Ibu dan Ayah adalah berusaha mendekatkanmu kepada pemilikmu yang sebenarnya. Membuatmu senantiasa berusaha memenuhi keinginan pemilikmu dengan melakukan segala sesuatu karena ALLAH, bukan karena Ibu dan Ayah.
Tugas Ibu dan Ayah bukanlah agar engkau dikagumi orang lain, tapi agar engkau dikagumi dan dicintai ALLAH. Inilah upaya terberat Ibu dan Nak, karena artinya Ibu dan Ayah harus terlebih dahulu memberi contoh kepadamu dekat dengan ALLAH. Keinginginan Ibu dan Ayah harus lebih dulu sesuai dengan keinginan ALLAH. Agar perjalananmu mendekati-Nya tak terlalu sulit dan sia-sia.
Kemudian, Ibu dan Ayanh masih ingat, ketika setapak demi setapak kau lankahkan kakimu. Ibu dan Ayah kadang tak mampu menghindarkan engkau dari kerikil tajam dan lumpur hitam perjalan ini. Ibu dan Ayah Cuma dapat mengenggam jemarimu dan merapatkan jiwa ini agar tidak terpisahkan.
Kini Ibu dan Ayah senantiasa berdo’a agar engkau dapat merasakan perjalanan rohaniah yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh letih dalam sebuah perjalanan, Ibu dan Ayah telah berupaya sekuat tenaga menguatkanmu, karena hidup ini memang tidak boleh berhenti nak. Berhenti berarti mati, inilah kata-kata Ibu dan Ayah setiap kali memeluk dan menghapus air matamu, ketika engkau hampir putus asa.
Akhirnya Nak, kalau kelak ketika semua manusia dikumpulkan dihadapan-Nya dan kudapati jarak Ibu dan amat jauh dari-Nya (ALLAH), maka Ibu dan Ayah akan tulus ikhlas, karena itulah buah perilaku kami di dunia. Tetapi kalau boleh Ibu dan Ayah berharap, Ibu dan Ayah ingiiiiin sekali melihatmu dekat dengan ALLAH. Tentu Ibu dan Ayah bangga, karena itulah bukti bahwa semua titipan bisa Ibu dan Ayah kembalikan kepada pemilik-Nya.
Maafkan Ibu dan Ayahmu Nak
Dari Ibu dan Ayah yang senantiasa
merindukanmu.
Catatan;
(Saya tak kuasa menuliskan nya lagi)
Senin, 08 Februari 2010
Rutinitas Pagi
Huhhh........ kenapa mesti pake acara bangun kesiangan. Jadi repot dewe kan? gelagepan ke kamar mandi ambil air wudhu trus sholat subuh yang harus malu dan balapan sama teritnya Mentari..... wussshhhh selesai sudah.. Nah ini bangunin Idang...yang belakangan agak ulet kalo dibngunin di pagi hari, padahal tidurnya semalam juga gak terlalu malam, belum jam 9 udah merem dia, malah adiknya Isyma yang tidur malam terus....lewat jam 11 malam... "Dannnnggg, ayo bangun Le, udah siang nihhh, yuk bangun ntar kesiangan gak kebagian make a line di sekolah lho." kataku sambil mbangunin Idang yang keliatan masih sangat ngantuk. Tapi gimana lagi daripada kesiangan malah semua berantakan. "Yaaaaaahhhh, Dadang....kolong" tiba-tiba adiknya wis bangun sambil senyum-senyum. "lo kan Mas Idang boboknya di kasur ukan dikolong, nahh tu kan liat.. ayo bantuin ayah bangunin Mas Idang!" kataku pelan sambil nggendong Isma. Duuuhhhh senengnya di pagi hari dengan rutinitas.....ini...
Langganan:
Postingan (Atom)